Abstract:
20186220031 - Konsumsi rokok saat ini di Indonesia sangat tinggi, mulai dari kalangan anak-anak hingga kalangan dewasa. Oleh karena itu, banyak sekali masyarakat yang terkena dampak dari bahaya merokok tersebut.Untuk mencegah tingginya konsumsi rokok, pemerintah mengadakan pungutan cukai rokok. Dari dampak bahaya merokok tersebut, peneliti ingin melihat apakah pungutan cukai rokok ini mempunyai hubungan dengan anggaran kesehatan atau tidak dan seberapa signifikankah hubungan tersebut karena ditinjau dari bahaya merokok tersebut bisa berdampak negative bagi kesehatan masyarakat.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah penerimaan cukai rokok berhubungan dengan anggaran kesehatan pada Kabupaten Penghasil di Pulau Jawa atau tidak dan Seberapa signifikannya hubungan antara penerimaan cukai rokok dengan anggaran kesehatan di Kabupaten Penghasil Cukai Rokok di Pulau Jawa.Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan Teknik sampel jenuh karena jumlah sampel sama dengan jumlah populasi. Jenis data yang digunakan yaitu data sekunder yang diambil dari data cukai rokok dan data anggaran kesehatan pemerintah Kabupaten Penghasil Cukai Rokok di Pulau Jawa periode 2017-2019. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis Pearson Product Moment. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel penerimaan cukai rokok mempunyai hubungan positif dengan anggaran kesehatan, tetapi tidak signifikan.
Karena belum signifikan ini, sehingga membuat tujuan dari earmarking tax untuk memprioritaskan ke bidang kesehatan ini belum tercapai.