Elemen Placemaking di Koridor Jalan Malioboro, Yogyakarta

Show simple item record

dc.contributor.advisor Wibowo, Danang Harito
dc.contributor.author Marcellino, Leonardo
dc.date.accessioned 2022-08-23T03:16:28Z
dc.date.available 2022-08-23T03:16:28Z
dc.date.issued 2022-06-13
dc.identifier.other 22010197
dc.identifier.uri http://repository.matanauniversity.ac.id:8080/xmlui/123456789/1021
dc.description.abstract 20172320001 - Kawasan Malioboro yang merupakan jantung dari Kota Yogyakarta. Kawasan Malioboro lebih dikenal sebagai koridor yang berorientasi linear, koridor Malioboro merupakan bagian dari sumbu filosofis Yogyakarta yang berada di tengah antara Tugu Pal Putih dan Alun-alun Utara. Awalnya koridor ini merupakan jalur akses untuk ke Kraton dan mempunyai tujuan untuk menyambut keluarga kerajaan dan kerabat. Perkembangan sejarah Jalan Malioboro atau koridor Malioboro dijadikan sebagai tempat transaksi jual beli dari tempat yang sementara hingga dibangun bangunan permanen. Identitas Jalan Malioboro dikenal sebagai tempat berwisata dan membeli suvenir, namun pada tahun 2020 citra dari Malioboro tersebut hilang karena kegiatan revitalisasi kawasan Malioboro yang salah satunya ingin menguatkan sumbu filosofis Yogyakarta sedia kala. Kegiatan ini diakhiri pada 2022 dengan merelokasi para pedagang ke dua tempat yaitu Teras Malioboro 1 dan 2 (Kompas.com, 2022). Koridor Malioboro terbentuk dari elemen fisik yang menjadi batas arsitektural seperti lantai, dinding, dan beberapa batas langit-langit yang merupakan bagian dari bangunan perdagangan serta vegetasi sementara itu elemen non fisik hadir dari upaya pemanfaatan ruang oleh pengguna seperti berdagang, menawarkan jasa, dan kelompok musik yang hadir saat malam hari. Hal ini menjadi bukti keberhasilan ruang bahkan terdapat titik kumpul berupa node huruf Aksara Jawa dibidang lantai koridor dan berhasil dimanfaatkan oleh keberagaman pengguna dengan kemudahan dalam mencapai ruang mewakili elemen atau kriteria pada teori placemaking. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif untuk menganalisis dan kemudian mendeskripsikan gambaran kondisi koridor Jalan Malioboro dengan mengkaji dari elemen fisik dan non fisik berdasarkan teori placemaking. Pendekatan yang dilakukan berupa deduktif dengan berangkat dari beberapa teori dan kemudian mendapati variabel atau indikator untuk menjadi alat di lapangan. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Universitas Matana en_US
dc.subject Public spaces
dc.subject City planning
dc.subject Architecture
dc.subject Architectural design
dc.title Elemen Placemaking di Koridor Jalan Malioboro, Yogyakarta en_US
dc.type Thesis en_US
dc.contributor.examiner Khamdevi, Muhammar
dc.contributor.examiner Dewi, Yantri K


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search Repository


Advanced Search

Browse

My Account

Statistics