Analisa Karya Arsitektur Wendy Djuhara dengan Prinsip Arsitektur Nusantara Studi Kasus: Shining Stars Kindergarten & Rumah Widjanarko

Abstract

20182320004 - Prof. Josef Prijotomo terkenal dengan pemikirannya tentang Arsitektur Nusantara. Banyak yang menggunakan pemikiran beliau mengenai Arsitektur Nusantara sebagai pijakan dalam membedah karya arsitektur. Menurut pemikiran Prof Josef arsitektur nusantara adalah sebuah konsep yang berpijak dari arsitektur lampau sebelum adanya Indonesia, lalu bagaimana konsep-konsep tersebut diterapkan pada arsitektur masa kini. untuk itu perlu adanya penelitian mengenai Arsitektur Nusantara pada karya arsitketur masa kini untuk mencari tahu bagaimana konsep-konsep Arsitektur Nusantara diterapkan pada arsitektur masa kini. Karya-karya arsitektur dari Wendy Djuhara merupakan gambaran dari arsitektur masa kini yang bisa digunakan menjadi contoh kasus dalam mencari konsep-konsep Arsitektur Nusantara pada arsitektur masa kini. Selain itu belum pernah ada yang membedah/mengkaji karya Wendy Djuhara menggunakan kajian Arsitektur Nusantara. Maka dari itu penelitian ini akan mengkaji karya arsitektur Wendy Djuhara yaitu Shining Stras Kindergarten dan rumah Widjanarko yang berpijak pada pemikiran Prof. Josef Prijotomo tentang Arsitektur Nusantara. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif-deskriptif dengan melakukan analisis terhadap objek penelitian menggunakan pemikiran Arsitektur Nusantara dari Prof Josef Prijotomo. Sebelum dikaji menggunakan pemikiran Prof Josef Prijotomo, kedua objek kajian akan dilakukan pembedahan secara rinci menggunakan pemikiran dari Simon Unwin. Berdasarkan analisa yang dilakukan pada penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa dari kedua objek kajian tersebut yaitu Shining Stars Kindergarten dan Rumah Widjanarko terdapat unsur Arsitektur Nusantara. Pada Shining Stars kindergarten unsur Kenusantaraan berupa prinsip Pernaungan karena memiliki bentuk atap yang dominan dan prinsip dua musim (tropis) karena banyaknya bukaan yang merupakan bentuk respon terhadap iklim tropis, sedangkan pada Rumah Widjanarko unsur kenusantaraan berupa prinsip dua musim (tropis) dan prinsip kolong hal ini karena ruang pada bagian lantai bawah yang terbuka full dan meneruk sehingga menciptakan kesan kolong. Jika dikategorikan maka kedua objek kajian tersebut masuk ke dalam kategori Arsitektur Nusantara Laten, hal ini dikarenakan unsur Kenusantaraan dari kedua objek kajian hanyalah 25% yang artinya masih termasuk kedalam kategori Arsitektur Nusantara Laten.