dc.description.abstract |
20192320004 - Microlibrary Warak Kayu karya perempuan Arsitek Indonesia, Daliana Suryawinata dan Florian Heinzelmann – SHAU Indonesia ini didominasi material kayu yang ditampilkan secara lugas dan gamblang. Membuat ekspresi bangunan menjadi tidak biasa. Karya ini telah mendapat liputan sangat luas dari banyak media, baik dalam negeri maupun luar negeri. Bahkan, Microlibrary Warak Kayu mendapatkan penghargaan bergengsi Architizer A+Awards 2020 yang diselenggarakan oleh media arsitektur berbasis di New York, Amerika Serikat, Architizer, pada kategori Institutional-Libraries dan memperoleh, penghargaan Building of The Year Award 2021 kategori Public and Landscape Architecture dari ArchDaily, dan Monsoon Architecture Award 2023 kategori Institution, Workplace and Commercial. Namun begitu, tidak banyak yang melakukan kajian akademik pada karya tersebut, khususnya terkait dengan firmitas, utilitas, dan venustas. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif – deskriptif dengan tahapan melakukan kajian aspek triad teori Vitruvius dengan merujuk pemikiran Max Jacobson dan Shelley Brock. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan observasi lapangan, melakukan interview dengan arsitek dan pengguna, serta menggambar ulang objek kajian. Hasil kajian menunjukkan bahwa relasi firmitas, utilitas, dan venustas tidak berjalan beriringan, khususnya terkait firmitas dan utilitas. Diharapkan penelitian ini dapat berguna bagi ilmu pengetahuan arsitektur, praktisi, serta mahasiswa arsitektur. |
en_US |