Abstract:
Kelenjar tiroid adalah organ paling besar dalam sistem endokrin. Kelainan pada kelenjar
tiroid sering kali menyebabkan gejala klinis yang lebih umum dibandingkan dengan
gangguan pada organ sistem endokrin lainnya. Kanker tiroid dapat diobati dengan
tindakan operasi tiroidektomi dan residu tumor yang masih tersisa dapat dilanjutkan
dengan terapi Radioactive Iodine (RAI). Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan
hasil akumulasi radioaktivitas I-131 selama pemeriksaan sidik seluruh I-131 tubuh pada
pasien Post Ablation Carcinoma Thyroid berdasarkan bidang anatomi dan daerah yang
diteliti, yakni kelenjar tiroid, leher, dan kandung kemih. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa akumulasi aktivitas pada bidang anterior lebih tinggi dibandingkan bidang
posterior dengan nilai mean pada daerah kelenjar tiroid (0,309889828 ± 0,739022313),
leher (0,859528315 ± 2,240330684), dan kandung kemih (0,012598136 ± 0,020369311).
Selain itu, daerah leher memiliki akumulasi aktivitas I-131 yang paling tinggi diikuti oleh
daerah kelenjar tiroid dan kandung kemih. Penelitian ini menyimpulkan bahwa nilai mean
pada bidang anterior lebih tinggi dibandingkan bidang posterior disebabkan oleh letak
anatomi daerah yang diteliti berada di bidang anterior sehingga mempengaruhi nilai
distribusi akumulasi aktivitas I-131.