Abstract:
SMAN 96 Jakarta, yang awalnya dibangun pada tahun 1987, telah mengalami
kerusakan parah dan pertambahan jumlah murid yang tidak diimbangi dengan sarana
yang mencukupi. Untuk mengatasi masalah ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui
Dinas Pendidikan melakukan rehabilitasi total pada bangunan sekolah ini. Renovasi ini
dirancang oleh arsitek ternama, Andra Matin, dengan konsep bangunan rendah emisi (net
zero carbon) yang dapat menghemat energi. Bangunan SMAN 96 Jakarta diklaim sebagai
net zero carbon dan Green Building, dan telah disahkan oleh Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta pada tahun 2021. Menurut Green Building Council Indonesia (GBCI), prinsip
dasar dari bangunan net zero adalah mengoptimalkan desain bangunan sedemikian rupa
sehingga dapat mengurangi kebutuhan konsumsi energi per tahun sekecil mungkin
sehingga pasokan energi dapat sepenuhnya bergantung pada sistem energi terbarukan.
Berdasarkan informasi yang tersedia, SMAN 96 Jakarta telah mengintegrasikan berbagai
teknologi ramah lingkungan dalam desainnya, termasuk solar panel di atap gedung yang
menghasilkan energi bersih yang cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik di sekolah.
Oleh karena itu, peneliti akan menguraikan elemen Green Building menggunakan prinsip
teori pada buku Green Building Illutsrated namun disesuaikan dengan keadaan di
Indonesia yang ada pada bangunan SMAN 96 Jakarta sesuai dengan teori para ahli.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan deskriptif analisis, yang data-datanya
didapat dari hasil observasi dan dokumentasi lapangan. Proses analisa data akan
dilakukan selaras dengan pencarian data serta melakukan studi literatur mengenai pejalan
kaki. Hasil dari penelitian ini, memperlihatkan elemen Green Building apa saja yang ada
pada bangunan SMAN 96 Jakarta secara rinci seperti community and site, building shape,
near building features, inner and outer envelope, lighting and other electric loads, indoor
environmental quality, dan renewable energy sesuai dengan buku Green Building
Illustrated