Abstract:
Fluoroskopi merupakan salah satu modalitas yang sering digunakan dalam radiologi intervensional, terutama dalam prosedur pemecahan batu ginjal. Pada saat melakukan prosedur ini, alat fluoroskopi akan menghasilkan citra secara real time, namun proses pemecahan batu ginjal tersebut memerlukan waktu yang cukup lama dan menghasilkan paparan radiasi yang signifikan. Oleh karena itu, perlindungan radiasi diperlukan untuk mengurangi resiko paparan berlebih terutama bagi masyarakat dan pekerja yang berada disekitar luar ruangan. Perhitungan ketebalan perisai radiasi dilakukan di Rumah Sakit XYZ pada ruangan Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) dengan melakukan pengambilan data laju paparan radiasi di dalam dan diluar ruangan. Evaluasi dilakukan dengan melakukan pengukuran, perhitungan data, analisis data, dan membandingkan hasil yang didapat dengan ketentuan dari National Council on Radiation Protection and Measurements Report No. 147 (NCRP). Hasil evaluasi menunjukkan bahwa ketebalan perisai radiasi di ruangan ESWL sudah sesuai dengan standar dari NCRP untuk perisai radiasi berbahan timbal, namun ketebalan perisai radiasi berbahan beton masih belum mencapai standar yang ditetapkan. Walaupun demikian, hal ini masih dapat diterima karena perisai timbal sudah memenuhi standar sehingga risiko paparan radiasi ke luar ruangan dapat diminimalkan. Laju paparan didalam ruangan sudah melebihi standar yang direkomendasikan oleh BAPETEN sehingga diperlukan keamanan lebih bagi pekerja seperti penggunaan apron ganda dan tabir selama melakukan treatment.