Abstract:
20162320011 - Pada abad ke-15 warga Tionghoa bermigrasi dan menetap di Nusantara. Mereka membawa budayanya, salah satunya adalah rumah tradisional (rumah Kongsi). Di Banten, terutama di Tangerang Raya masih terdapat beberapa rumah-rumah Kongsi yang bertahan. Namun keberadaan rumah-rumah ini terancam punah. Maka perlu adanya penelitian yang mengkaji karakteristik arsitekturalnya sebagai upaya awal untuk konservasi berupa dokumentasi. Bagaimanakah karakteristik arsitektural rumah Kongsi di Tangerang Raya? Adakah perubahan dan pergeserannya untuk adaptasi lingkungan fisik dan lingkungan budaya lokal yang berbeda dari asalnya? Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan langsung mengadakan observasi terhadap data primer di lapangan dan sumber-sumber data sekunder lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakter sistem ruang, sistem bentuk, dan sistem stilistik. Hasil penelitian menunjukkan rumah-rumah Kongsi yang ada di Tangerang Raya mengikuti tipe rumah tradisional Cina, Siheyuan. Namun ada beberapa perubahan dan pergeseran berupa adaptasi terhadap lingkungan lokal setempat, di mana sistem ruangnya mengalami adaptasi yang sedikit, sistem bentuknya mengalami adaptasi yang sedang, dan sistem stilistiknya mengalami adaptasi yang banyak