Abstract:
20176120050 - Seiring dengan berkembangnya zaman dan peradaban manusia, manusia semakin menyadari pentingnya hunian atau rumah.Bangunan fisik rumah, penataan, serta isinya sering dinilai sebagai representasi seseorang. Pemahaman ini banyak memunculkan permintaan pasar akan perabot rumah tangga dan furnitur rumah. Peluang ini membuat banyak produsen penyedia barang dan jasa furnitur yang bermunculan. IKEA merupakan salah satu perusahaan ritel furniture dan perabot rumah tangga yang masuk ke Indonesia. IKEA berasal dari Swedia, dan produk-produk IKEA banyak diminati oleh konsumen karena harganya yang terjangkau dan kualitas barang yang bagus. Atmosfer adalah suasana terencana yang sesuai dengan pasar sasarannya, yang dapat memhubungani emosi atau perasaan konsumen sehingga menyebabkan terjadinya proses pembelian. Untuk menciptakan atmosfer yang positif, maka dibutuhkan store atmosphere yang baik. Store atmosphere dapat memberikan suasana lingkungan pembelian yang menyenangkan, dan dapat memberikan nilai tambah terhadap produk yang dijual. Store atmosphere merupakan salah satu faktor yang dapat menimbulkan kecenderungan konsumen untuk membeli atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian. Berdasarkan fenomena diatas mengenai pertumbuhan bisnis ritel furniture dan perabot rumah tangga di Indonesia dan kaitannya dengan store atmosphere serta dampaknya terhadap minat beli, maka peneliti ingin meneliti seberapa jauh hubungan store atmosphere terhadap minat beli konsumen IKEA Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif.