dc.description.abstract |
20162320002 - Banyaknya padangan serta lingkup bahasan yang menyertai pemahaman mengenai Arsitektur di Nusantara, tidak lain merupakan manifestasi dari masing-masing keberagaman yang ada di Nusantara; setiap bagiannya unik dan tentunya tidak dapat diratakan. Pulau Bali sebagai bagian dari keberagaman Nusantara, memiliki penciri yang membuat jiwa atau atma Bali sebagai identitas yang khusus dan unik, terutama di Bali Tengah dan Bali Selatan yang terbuka, eklektik, namun masih tetap terjaga. Hal ini terlihat dari beberapa bentukan Arsitektur Kontemporer Bali yang secara harmonis menggabungkan nilai-nilai tradisi dengan pengaruh modernisasi – menjembatani ‘Timur’ dan ‘Barat’. Tulisan ini mencoba untuk mencari identitas Arsitektur Kontemporer Bali dan hubungan eklektik dalam bentukannya, dengan metode penelitian kualitatif komparatif. Empat objek penelitian dipilih sebagai studi kasus; di Bali Selatan, Ruang Tekuni Apartment dan Sujva Living; di Bali Utara, Umah hati Villa dan Rumah Pepatah. Sebuah pemahaman didapatkan dari apa yang ditemukan pada ke-empat objek studi, bahwa nilai tradisi dalam Arsitektur modern bukanlah semata-mata sebagai insert dari masa lalu. karena jika atma yang telah ada dari mula masih dijaga, bukankah artinya wujudlah yang selama ini mengalami perubahan atau penyesuaian zaman? Temuan ini mungkin terpengaruh dari nilai filosofis di Pulau Bali yang masih kuat, atma yang tetap dijaga, angga yang mampu menerima, serta prana yang pada dasarnya eksploratif serta menjunjung kreasi. Lantas, ketika ke-empat objek studi dibandingkan dengan progenitor, Rumah Tradisonal Bali, masih terdapat semangat yang dibawa dalam bentuk eklektik tersebut. |
en_US |